Sahar yang menderita tulang rapuh bawaan memang kelihatan mencintai Maryam. Di tengah kekurangan fiziknya, Sahar bahkan dengan rela memijat bahu wanita yang dia cintai itu.
2. Tengah Hamil
Banyak yang begitu penasaran bagaimana Sahar bisa bertemu dengan Maryam. Rupanya kedua sejoli ini bertemu lewat perantara online sembilan tahun lalu. Sahar yang empat tahun lebih tua dari Maryam pun harus sering mengalami hal kurang mengenakkan karena banyak yang mengira wanita yang berusia 32 tahun itu bukanlah pasangan, melainkan asisten pribadinya.
Namun dengan tegas, Sahar menjelaskan, "Dengan cepat aku menyadari bahwa dia adalah wanita yang ingin aku nikahi dan memiliki anak darinya. Aku takut jika Maryam berpikir aku adalah orang yang sangat preskriptif. Ini sangat menakutkanku karena sampai saat itu aku ada dalam kehidupan poligami, aku tak pernah berpikir kalau akan terikat suatu hari nanti,"
Dengan cinta yang kuat, Maryam bahkan telah hamil dan mereka berdua siap menimang anak pertama kelak.
Namun dengan tegas, Sahar menjelaskan, "Dengan cepat aku menyadari bahwa dia adalah wanita yang ingin aku nikahi dan memiliki anak darinya. Aku takut jika Maryam berpikir aku adalah orang yang sangat preskriptif. Ini sangat menakutkanku karena sampai saat itu aku ada dalam kehidupan poligami, aku tak pernah berpikir kalau akan terikat suatu hari nanti,"
Dengan cinta yang kuat, Maryam bahkan telah hamil dan mereka berdua siap menimang anak pertama kelak.
Bukan tanpa alasan jika mereka berdua begitu menantikan pernikahan itu. karena memang Sahar dan Maryam sudah hidup bersama selama sembilan tahun lamanya. Mereka seolah membuktikan jika cinta memang terkadang harus benar-benar diperjuangkan
3. Diresmikan Imam Gay
Jauh dari negeri asal mereka berdua yakni Iran, Sahar dan Maryam rupanya memilih meresmikan pernikahan mereka di Stockholm, Swedia. Karena merupakan dua orang yang sama-sama beragama Islam, sudah menjadi kewajiban untuk menikah dengan seorang pemuka agama Islam.
Pilihan Sahar dan Maryam jatuh pada Iman Ludovic Mohamed Zahed. Zahed sendiri adalah seorang imam kelahiran Aljazair yang rupanya sudah sangat peduli sekali dengan orang-orang LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender). Bukan tanpa alasan jika Zahed merupakan aktivis homoseksual di negara-negara Islam, karena dirinya adalah seorang gay.
4. Ciuman Mesra
Peresmian pernikahan Sahar dan Maryam sendiri digelar saat event Stockholm Pride berlangsung. Stockholm Pride sendiri adalah sebuah event sesama jenis tahunan yang dilangsungkan di Stockholm, ibukota Swedia. Event ini sudah terjadi semenjak tahun 1998 dan terus berkembang sampai 600 ribu orang di jalanan.
Karena itulah Sahar dan Maryam melangsungkan pernikahan saat momen di mana orang-orang yang menyukai sesama jenis merasa dihargai. Dan setelah resmi dinikahkan oleh imam Zahed, mereka berdua pun layaknya pasangan suami istri lain, langsung membagikan ciuman mesra bersama sebagai tanda cinta mereka berdua telah bersatu.
Karena itulah Sahar dan Maryam melangsungkan pernikahan saat momen di mana orang-orang yang menyukai sesama jenis merasa dihargai. Dan setelah resmi dinikahkan oleh imam Zahed, mereka berdua pun layaknya pasangan suami istri lain, langsung membagikan ciuman mesra bersama sebagai tanda cinta mereka berdua telah bersatu.
5. Terancam Hukuman
Ketika mereka berdua menjalin hubungan sesama jenis, sudah bisa dipastikan langsung muncul pro-kontra. Apalagi Sahar dan Maryam berasal dari salah satu negara Islam konservatif, Iran. Negara ini memiliki aturan yang ketat dan sangat jelas
Karena itulah, Sahar dan Maryam memilih melangsungkan kehidupan dan pernikahan di negara lain. Bahkan dikabarkan jika mereka berdua kembali ke Iran, maka hukuman sudah mengancam. Di mana mereka berdua bakal menjalani hukuman disebat 50 kali sebanyak tiga kali serta besar kemungkinan mengalami hukuman mati.
Karena itulah, Sahar dan Maryam memilih melangsungkan kehidupan dan pernikahan di negara lain. Bahkan dikabarkan jika mereka berdua kembali ke Iran, maka hukuman sudah mengancam. Di mana mereka berdua bakal menjalani hukuman disebat 50 kali sebanyak tiga kali serta besar kemungkinan mengalami hukuman mati.
6. Prosesi Pernikahan
Tidak ada keluarga yang datang dalam pernikahan Sahar dan Maryam seperti layaknya pernikahan pasangan lain. Tidak ada makanan atau minuman serta gedung yang menjadi lokasi. Pernikahan mereka berdua memang digelar dengan begitu sederhana.
Beberapa orang yang ada lokasi pun hanya seberapa tetapi memang benar-benar mendoakan kebahagiaan mereka berdua. Imam Zahed yang menikahkan mereka berdua berkomentar bahagia.
"Aku sangat bersyukur atas pernikahan indah ini dan berkesempatan mendoakan pasangan bahagia ini. Aku senang bahwa mereka bisa membentuk keluarga setelah bertahun-tahun terus berjuang. Ini adalah perjalanan panjang karena mereka meninggalkan tanah kelahiran, datang ke negeri yang asing dan siap membangun hidup bersama."
7. Sudah Menikah 4 Tahun Lalu
Benar apa yang disebutkan oleh Zahed bahwa perjuangan cinta Sahar dan Maryam sangat sulit. Pergi jauh dari negeri tercinta dan keluarga, mereka berdua percaya dan yakin bahwa cinta itu memang butuh diperjuangkan.
Bahkan sebelum menikah dalam event Stockholm Pride yang dilangsungkan akhir Juli - awal Agustus tahun ini, Sahar dan Maryam rupanya sudah pernah menikah pada empat tahun lalu. Namun pernikahan pasangan Muslim ini pada tahun 2010 hanya diakui oleh hukum Swedia. Sehingga mereka berdua mendambakan bisa menikah di depan publik dan menjadi pasangan lesbian pertama yang melakukannya.
Bahkan sebelum menikah dalam event Stockholm Pride yang dilangsungkan akhir Juli - awal Agustus tahun ini, Sahar dan Maryam rupanya sudah pernah menikah pada empat tahun lalu. Namun pernikahan pasangan Muslim ini pada tahun 2010 hanya diakui oleh hukum Swedia. Sehingga mereka berdua mendambakan bisa menikah di depan publik dan menjadi pasangan lesbian pertama yang melakukannya.
8. Penuh Kontroversi
Jelas sekali pernikahan Sahar dan Maryam ini tidak lepas dari yang namanya kontroversi. Penyebabnya adalah karena mereka berdua merupakan sesama wanita. Di mana tidak semua orang di dunia ini bisa menerima hubungan sesama jenis.
Namun terlepas dari apapun itu semua, perjuangan cinta Sahar dan Maryam mungkin patut diapresiasi. Hanya saja urusan dosa dan hukuman akhirat, biarkan itu semua menjadi ketetapan Allah SWT kepada mereka berdua nantinya.
0 comments:
Post a Comment